Minggu, 06 Mei 2018

Do'a Buka Shoum/puasa


ذَهَبَ الظَّمَـأُ،  وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ،  وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabazhoma’u, wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru, insya Allah

“Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insya Allah”

Teks haditsnya. Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan :

«…كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ:  «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ

Rasululloh Shallallhu ‘alaihi wasallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca : «Dzahaba-zhama’u, wabtalatil ‘uruuqu…» (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musanand 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390. Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani).

Kemudian ada lagi doa yang selama ini dibacai oleh mayoritas kaum muslimin di belahan dunia ini yaitu :

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ,  وَبِكَ آمَنْتُ,  وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ,  بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizkika afthortu birahmatika yaa arhamarrahimiin

“Ya Allah karenaMu aku berpuasa, dan denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan atas rizkimu aku berbuka, dengan rahmatMu ya Allah Tuhan Maha Pengasih”

وَأَمَّا مَا اشْتُهِرَ عَلَى الْأَلْسِنَةِ ” اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ” فَزِيَادَةٌ، (وَبِكَ آمَنْتُ) لَا أَصْلَ لَهَا وَإِنْ كَانَ مَعْنَاهَا صَحِيحًا، وَكَذَا زِيَادَةُ (وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَلِصَوْمِ غَدٍ نَوَيْتُ

“Adapun yang masyhur di lisan masyarakat, (Allahumma laka shumtu wabika amantu wa‘ala rizqika afthartu) maka tambahan (wabika amantu) tidak ada asalnya walaupun maknanya benar. Demikian juga tambahan (wa’alaika afthartu wa lishaumi ghadin nawaitu)” (Mirqatul Mafatih Syarah Misykatul Mashabih, 4/1387).

Memang doa dengan teks semacam ini tidak pernah diajarkan oleh baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi bukan berarti tidak boleh kita baca karena maknanya itulah yang diajarkan oleh baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rabu, 18 Mei 2016

Jalan Memperoleh Ketinggian Ruhiah :

Jalan Memperoleh Ketinggian Ruhiah:

Al Qur'anul Karim dgn pandangannya yang integral tentang alam kehidupan dan manusia telah memberi gambaran yang gamblang kpd kita tentang metode praktis dlm mempersiapkan rohani manusia, membentuk keimanan, dan mentarbiyah jiwanya.
Alloh Yang Maha Tinggi berfirman dlm surat al Hadid :..

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِر لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ( سورة الحديد ۲۸)

Artinya : Hei !! Orang-orang yang beriman, bertaqwalah kpd Alloh dan berimanlah kpd Rosul-Nya, niscaya Alloh memberikan Rahmat-Nya kpdmu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu bisa berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S al Hadid ; 28)

Sayyid Qutb Rohimahulloh berkata, "Inilah bekal dan persiapan perjalanan..bekal ketakwaan yang selalu menggugah hati dan membuatnya selalu terjaga, waspada, hati-hati, serta selalu dalam konsentrasi penuh...bekal cahaya yang menerawangi liku-liku perjalanan sepanjang mata memandang.Orang bertakwa tdk akan tertipu oleh bayangan semu yang menghalangi pandangannya yang jelas dan benar...itulah bekal penghapus segala kesalahan , bekal yang menjanjikan kedamaian dan ketentraman, bekal yang membawa harapan atas karunia Alloh; disaat bekal-bekal lain sudah sirna dan semua amal tak lagi berguna...
Itulah hakikat kebenaran, takwa kpd Alloh menumbuhkan 'furqon' dalam hati. Furqon yang bisa menyingkap jalan kehidupan. Namun halikat ini - sebagaimana hakikat-hakikat aqidah lainnya-hanya bisa difahami oleh mereka yang benar-benar sdh merasakannya. Bagaimanapun indahnya kata-kata dipakai u/melukiskan hakikat ini, tetap saja tak akan mampu memberikan pemahaman yang sebenarnya kpd yang belum merasakannya".
..sesungguhnya 'fitrah' manusia tdk memungkiri adanya al Haq. Namun hawa nafsu menjadi penghalang diantara keduanya. Hawa nafsulah yang menebar kesuraman, menghalangi penglihatan, dan mengaburkan arah tujuan..hawa nafsu tdk bisa disingkirkan dgn dalil-dalil. Dia hanya bisa dihalau dengan 'taqwa'. Dia hanya bisa dienyahkan dengan rasa 'takut' kpd Alloh dan terus menerus 'muroqobah' thd-Nya baik dlm keadaan sembunyi ato terang- terangan..disinilah letak 'furqon' yang bisa menerangi wawasan, menghilangkan keraguan, dan menyingkap jalan kehidupan.. (diunduh dari buku Tarbiyah Ruhiah hal. 3-6). Wallohu 'alam)

Selasa, 03 April 2012

TIDAK MUDAH MARAH


بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


TIDAK MUDAH MARAH

عَنْ آبيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ تَعَلى عَنْهُ ، آَنَّ رَخُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ آوْصِنِيْ : لاَتَغْضَبْ . فَرَدَّدَ مِرَارًا ، قَالَ : لاَتَغْضَبْ
[ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ]
Dari Abu Hurairah r.a , bahwa ada seorang laki2 berkata kepada Nabi s.a.w : "Berilah nasihat kepadaku."
Sabda Nabi s.a.w : "Janganlah engkau mudah marah."  Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali.
Sabda beliau : "Janganlah engkau mudah marah."(HR Bukhori)
Boleh jadi Nabi s.a.w mengetahui laki2 tsb sering marah , sehingga nasihat ini
ditujukan khusus kepadanya.[1]
Nabi s.a.w memuji orang yang dapat mengendalikan hawa nafsu ketika marah.
Sabda beliau : "Bukanlah dikatakan orang kuat karena dapat membanting lawannya ,
tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya di waktu marah."[2]
Sedangkan marah itu kepunyaan setan.Nabi s.a.w bersabda : إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَيْطَانِ :" Marah itu dari setan[3]
Oleh karena itu  , orang yang marah menyimpang dari keadaan normal , berkata yang bakhil, berbuat yang tercela ,menginginkan kedengkian, perseturuan.Semua itu adalah akibat dari rasa marah.
"Sesungguhnya mengucapkan " 'a'uudzu billahi minasy-syaithaanirrajiim"
dapat menghilangkan rasa marah.[4]
karena sesungguhnya setanlah yang mendorong marah.Setiap orang yang menginginkan hal-hal terpuji, setan selalu membelokkannya dan menjauhkannya dari keridhoan Alloh, maka mengucapkan 'a'uudzu billahi minasy-syaithaanirrajiim merupakan senjata yang ampuh, kuat untuk menolak tipu daya setan.
Semoga Alloh SWT melindungi kita dari rasa marah....aamiin.
Wallaahu a'lam.

(Disadur dari kitab Syarah Hadits Arbain Imam Nawawi-Ibnu Daqiq Al 'Ied)






ket : [1] kitab al-ifshah,[2]hr bukhori, [3]hr abu daud, [4]hr at-tirmidzi.


Kamis, 27 Oktober 2011

DO'A KEKAL DALAM KENIKMATAN

اللهم انى اعوذ بك من زوال نعمتك وتحول عافيتك وفجاءة نعمتك وجميع سخطك. ابوداود, عن ابن عمر  Allohumma innie a'uudzu bika min zawali ni'matika watahwieli 'aafiyatika wafujaa'ati ni'matika wa jamie'i sakhotika. (HR Abu Daud' an Ibnu Umaro) Artinya: Ya .. Alloh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu (yang sudah kuterima) dan aku berlindung pada-Mu dari hilangnya perlindungan-Mu dan siksa-Mu yang datang tiba-tiba, dan aku berlindung pada-Mu dari segala kebencicaan-Mu. (HR Abu Daud dari Ibnu Umar)   Berikut salah satu do'a yang sering dibaca Rosululloh SAW. 

Kamis, 20 Oktober 2011

"DO'A SEHAT MATA DAN PENGLIHATAN"

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِ وَ مِنْ شَرِّقَلْبِى
وَمِنْ شَرِّمَنِّيِ.ابوداوذ
"Allohumma innie a'uudzu bika min syarri sam'ie wa min syarri bashorie,wa min syarri lisaanie, wa min syarri qolbie wa min syarri maniyyie." (H.R Abu Daud)
Artinya : " Ya Alloh , sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari kejahatan pendengaran dan penglihatanku, dari kejahatan ucapanku, diriku dan maniku."(H.R Abu Daud)

Sabtu, 21 Mei 2011

DO'A KETEGUHAN HATI DALAM AGAMA


 يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ. الترمذى:
Yaa muqollibal quluubi tsabbit qolbie 'alaa dienika . (R At-Tirmidzi)

Artinya  ;   Ya  Alloh,  yang membulak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agama-Mu.(At-Tirmidzi)

Sabtu, 07 Mei 2011

DO'A DIJAUHKAN DARI YANG HARAM DAN BANYAK HUTANG

       

.بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

                                                                                                                 اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.الترمذى 

Allaahumma akfinie bihalalika 'an haromika wa aghninie bifadl lika 'amman siwaka.(H.R At-Tirmidzi)
Artinya : Ya Alloh , berilah aku kecukupan dengan apa yang halal dari-Mu,jauhkan aku dari apa yang Engkau haramkan dan berilah aku kecukupan dengan karunia-Mu daripada selain-Mu.

Ali R.a  berkata bahwa ada seseorang yang ingin menebus dirinya, meminta bantuan kepadanya untuk membayar hutang, berkata Ali R.a  ; maukah kamu ku ajarkan do'a yang pernah diajarkan Rosululloh kepadaku agar dapat membayar hutang walaupun sebesar gunung...? Bacalah :  Allaahumma akfinie..dst.(Al-Adkar 177)