Rabu, 18 Mei 2016

Jalan Memperoleh Ketinggian Ruhiah :

Jalan Memperoleh Ketinggian Ruhiah:

Al Qur'anul Karim dgn pandangannya yang integral tentang alam kehidupan dan manusia telah memberi gambaran yang gamblang kpd kita tentang metode praktis dlm mempersiapkan rohani manusia, membentuk keimanan, dan mentarbiyah jiwanya.
Alloh Yang Maha Tinggi berfirman dlm surat al Hadid :..

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِر لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ( سورة الحديد ۲۸)

Artinya : Hei !! Orang-orang yang beriman, bertaqwalah kpd Alloh dan berimanlah kpd Rosul-Nya, niscaya Alloh memberikan Rahmat-Nya kpdmu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu bisa berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S al Hadid ; 28)

Sayyid Qutb Rohimahulloh berkata, "Inilah bekal dan persiapan perjalanan..bekal ketakwaan yang selalu menggugah hati dan membuatnya selalu terjaga, waspada, hati-hati, serta selalu dalam konsentrasi penuh...bekal cahaya yang menerawangi liku-liku perjalanan sepanjang mata memandang.Orang bertakwa tdk akan tertipu oleh bayangan semu yang menghalangi pandangannya yang jelas dan benar...itulah bekal penghapus segala kesalahan , bekal yang menjanjikan kedamaian dan ketentraman, bekal yang membawa harapan atas karunia Alloh; disaat bekal-bekal lain sudah sirna dan semua amal tak lagi berguna...
Itulah hakikat kebenaran, takwa kpd Alloh menumbuhkan 'furqon' dalam hati. Furqon yang bisa menyingkap jalan kehidupan. Namun halikat ini - sebagaimana hakikat-hakikat aqidah lainnya-hanya bisa difahami oleh mereka yang benar-benar sdh merasakannya. Bagaimanapun indahnya kata-kata dipakai u/melukiskan hakikat ini, tetap saja tak akan mampu memberikan pemahaman yang sebenarnya kpd yang belum merasakannya".
..sesungguhnya 'fitrah' manusia tdk memungkiri adanya al Haq. Namun hawa nafsu menjadi penghalang diantara keduanya. Hawa nafsulah yang menebar kesuraman, menghalangi penglihatan, dan mengaburkan arah tujuan..hawa nafsu tdk bisa disingkirkan dgn dalil-dalil. Dia hanya bisa dihalau dengan 'taqwa'. Dia hanya bisa dienyahkan dengan rasa 'takut' kpd Alloh dan terus menerus 'muroqobah' thd-Nya baik dlm keadaan sembunyi ato terang- terangan..disinilah letak 'furqon' yang bisa menerangi wawasan, menghilangkan keraguan, dan menyingkap jalan kehidupan.. (diunduh dari buku Tarbiyah Ruhiah hal. 3-6). Wallohu 'alam)